[AURABERKAH.INFO] Jakarta - Mendorong peningkatan produktivitas dan pemanfaatan digital untuk tujuan positif yang bermaksud bijak dalam keuangan digital. Teknologi digital memberikan banyak kemudahan positif dalam kehidupan masyarakat yang mana masyarakat mendapatkan keuntungan positif dari jasa keuangan. Baik aplikasi yang dimiliki oleh penyedia jasa keuangan, e-commerce dan bimtek. Seringin dengan perkembangan digital semakin banyak dan semakin mudah untuk diakses, yang terdiri dari pinjaman berupa pinjaman dana tunai, leasing dan consumer credit selain itu ada penyimpangan dana seperti tabungan. dana pensiun serta m-banking, online shopping dll.
Menurut Anggota Komisi I DPR RI, H. Subarna, dalam acara Webinar
Creativetalk Pojok Literasi diselenggarakan oleh Ditjen IKP Kominfo bekerja
sama dengan Komisi I DPR RI, yang bertemakan “Literasi Keuangan Digital” Rabu (10/01/2024).
Selain itu
Menurutnya nilai positifnya adalah memudahkan pemakai untuk menggunakan jasa
keuangan serta meningkatkan jasa keuangan secara secara, selain itu pebisnis
mempermudah modal usaha, yang lain adalah menghemat biaya operasional,
memudahkan dalam memantau aktivitas keuangan. Dampak negatifnya adalah
banyaknya penyedia jasa fintech yang ilegal, kurang bijak-nya pengguna
fasilitas jasa keuangan. Untuk menjaga diri dari lilitan hutang online adalah
perhitungan cash ratio dan beban jasa, serta kemampuan pembayaran hutang.
Pahami mencari
organisasi penyedia fintech, pahami penyedia jasa dan keperluan dari penerima.
Beberapa kategori dalam penggunaan jasa fintech yang pertama adalah yang sudah
mengetahui dengan baik mengenai jasa keuangan, yang kedua adalah orang yang
tahu dan mengerti resiko jasa keuangan tapi tidak memiliki jasa keuangan. Yang
ketiga adalah orang yang sudah tahu produk tanpa mengetahui manfaat atau fitur.
Terakhir adalah orang yang tidak tersentuh. Untuk itu mari kita gunakan
fasilitas keuangan ini secara bijak baik secara mikro dan makro, ujarnya.
Narasumber lainnya, Septiana Tangkary Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan
Maritim Kemenkominfo, memaparkan bahwa keadaan internet sudah menjadi kebutuhan
primer daripada tersiar pada dunia digital dimana hal ini terbukti dimana
jumlah ponsel yang dimiliki masyarakat Indonesia lebih banyak daripada populasi
itu sendiri. 64% masyarakat Indonesia sudah menggunakan internet untuk itu
sebisa mungkin menggunakan internet secara baik dan bijak. Laporan dari survei
OJK mencatat indeks literasi keuangan konsisten meningkat dari 2013 hingga
2022. Pada tahun 2022, indeks literasi keuangan tercatat sebesar 49,7%.
Peningkatan ini sangat bagus untuk industri fintech di mana pada laporan
kemenkominfo mengatakan bahwa tingkat literasi digital Indonesia pada tahun
2022 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 3,49 menjadi 3,53.
Dimana dari
empat pilar penyusun, tiga diantaranya mengalami peningkatan skor. Perusahaan
fintech di Indonesia mengumpulkan investasi lebih dari US$ 8,9 miliar melalui
194. Dilihat dari usia pengguna fintech, nilai transaksi fintech disumbangkan
terutama kelompok pengguna usia 19-25 tahun (33,8%), disusul oleh pengguna usia
18-25 tahun (26,3%) dan pengguna usia 36-50 tahun (11,7%). Jika dibandingkan
dengan kelompok pengguna fintech pada bagian pengguna utama, maka pengguna pada
kelompok usia 18-25 tahun dapat dinilai sebagai pengguna konsumtif dengan
proporsi pengguna hanya 6,1% tapi menyumbang hingga 26,3% nilai transaksi.
Mirisnya generasi Z dan milenial terjerat utang pinjol Rp. 43 T dan kredit
macet Rp. 1 T, jelasnya.
Sementara itu, Fanti
Wahyu, Pegiat Literasi Digital, mengatakan bahwa layanan untuk sistem
pembayaran dan keuangan melalui penyedia jasa pembayaran (PJP) dengan
memanfaatkan teknologi berbasis mobile atau perangkat digital lainnya. Layanan
keuangan digital memungkinkan segala aktivitas keuangan dilakukan secara
elektronik melalui platform digital. Layanan perbankan antara lain adalah
mobile banking, internet banking, e-wallet atau dompet digital, pay-later yang
biasanya digunakan oleh online shopping, qris yang menggunakan metode
pembayaran dari Indonesia, crowdfunding adalah opsi bagi individu, organisasi
atau bisnis untuk mengumpulkan dana dari masyarakat secara massal melalui
platform daring.
Menurutnya jenisnya
ada yang berbasis hadiah, donasi dan ekuitas, fintech. Dampak positif layanan
keuangan antara lain adalah meningkatkan inklusi keuangan dimana perbankan
digital dapat menjangkau segmen masyarakat yang belum terlayani atau kurang
terlayani oleh perbankan konvensional seperti masyarakat pedesaan, usaha mikro
kecil dan menengah atau kelompok rentan; meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dimana perbankan digital dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat; mempermudah
hidup masyarakat; dan meningkatkan kesadaran menabung.
Sedangkan
dampak negatifnya antara lain adalah meningkatkan keamanan siber dikarenakan
perbaikan digital rentan terhadap siber yang dapat mengancam kerahasiaan,
integritas dan ketersediaan data dan informasi perbankan. Serangan siber dapat
menyebabkan kerugian finansial, memberikan rambu-rambu kehati-hatian bagi
masyarakat, meningkatkan kehati-hatian masyarakat dalam pemanfaatan layanan
keuangan digital, jelasnya.
0 Comments:
Posting Komentar