Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Tantangan pembangunan jaringan telekomunikasi berat karena luasnya negara

[AURABERKAH.INFO] Jakarta - Banyak UMKM yang masih tradisional. Sedangkan UMKM selalu ikut peran serta dalam setiap kegiatan. Agar produk UMKM bisa lebih dikenal maka harus bisa mengikuti perkembangan jaman.

Menurut Anggota DPR RI Dapil Jambi, H. A. Bakri, dalam acara Webinar Forum Digitalk yang diselenggarakan oleh Ditjen IKP Kemkominfo bekerja sama dengan DPR RI, yang bertemakan "Infrastruktur Dan Teknologi Komunikasi Sebagai Sarana Pengembangan UMKM” Sabtu (27/04/2024).


Dengan ini harapannya produk - produk dari provinsi Jambi bisa digandeng oleh pengusaha pengusaha besar. Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah terus melakukan peningkatan infrastruktur sebagai sarana pengembangan teknologi digital guna kemajuan UMKM, ujarnya.


Narasumber lainnya Ismail Cawidu memaparkan bahwa, pada intinya harus mendukung kehidupan ekonomi dan menjunjung tinggi etika. Tantangannya adalah pembangunan jaringan telekomunikasi berat karena luasnya negara, ujarnya.


Alasan UMKM harus GO DIGITAL karena lebih murah, efisien dan pasar lebih luas jualan UMKM di online. Jaringan internet sudah menembus batas. Aplikasi juga banyak yang ditawarkan. Aplikasi - aplikasi ini sebagai infrastruktur UMKM. Selainitu aktifkan medsos, harus continue posting, rawat jaringan pertemanan, jangan posting hal hal yang negatif.


Selain itu menurutnya, ada BAKTI KOMINFO sebagai penyedia jaringan infrastruktur. Namun mirisnya jaringan internet sering digunakan untuk hal hal negatif seperti menyebarkan hoax yang merugikan masyarakat karena tidak digunakan untuk hal hal produktif. UMKM harus menggunakan platform digital agar tumbuh menjadi bisnis yang lebih besar, jelasnya.


Selain itu, Masnur Hasrat menjelaskan bahwa, fokus ke digitalisasi UMKM, dimana Pemerintah telah menggalakkan 30 juta UMKM mulai beralih ke digital di tahun 2024. Teknologi digital membuka peluang UMKM untuk memperluas jangkauan produk melalui e-commerce. Selain itu catatan transaksi bisa dilakukan memakai sistem akuntansi digital. Dengan cloud maka aktivitas bisa dipantau secara real time, sehingga pelangan mudah untuk memberi masukan secara cepat, dan pengusaha akan melayani pun dengan lebih cepat, ujarnya.


Selain itu dengan adanya digitalisasi e-commerce, maka pengusaha UMKM tidak perlu memiliki toko fisik. Apalagi kecenderungan saat ini bahwa masyarakat lebih menyukai belanja secara online. Terlebih beberapa tahun lalu UMKM terdampak Covid 19, maka pemanfaatan teknologi digital menjadi semakin diperlukan oleh masyarakat, dimana untuk jual beli maupun transaksi bisnis tidak perlu tatap muka/ bertemu langsung, jelasnya.


0 Comments:

Posting Komentar