[AURABERKAH.INFO] Jakarta - Terdapat empat hal dalam urgensi sektor keuangan yang baik bagi perekonomian yaitu mengurangi risiko, memobilisasi tabungan, menurunkan biaya transaksi dan informasi, serta mendorong spesialisasi. Sektor keuangan melalui peran tersebut, mampu menghasilkan akumulasi pada modal dan inovasi pada teknologi untuk meningkatkan perekonomian.
Menurut Anggota Komisi I DPR RI, Hasbi Anshory dalam acara
Ngobrol Bareng Legislator yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Aplikasi
Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang bertema “Dampak
Literasi Keuangan Terhadap Perkembangan Ekonomi”, Selasa (21/02/2023).
“Literasi keuangan menjadi urgen bagi perekonomian bangsa
dan negara. Persoalan literasi ternyata persoalan global. Menurut laporan
Financial Literacy Around the World : Insights From the Standard and Poor’s
Rating Service Global Financial Literacy, di
Survey di seluruh dunia, hanya 1 dari 3 orang dewasa yang
menunjukan pemahaman konsep keuangan
dasar. Meskipun literasi keuangan lebih tinggi di antara orang kaya, berpendidikan
tinggi, dan mereka yang menggunakan jasa pemahaman, jelas bahwa miliar orang
tidak siap menghadapi perubahan cepat dalam lanskap keuangan”, kata Hasbi.
Selain itu kata dia, perkembangan teknologi finansial
membuat akses terhadap keuangan makin mudah. Akan tetapi literasi keuangan
nasional dan global belum memadai. Ada peningkatan tetapi masih dibutuhkan
kerja keras secara kolektif agar literasi dan inklusi keuangan membuat
perekonomian bangsa dan negara bergerak menuju kesejahteraan dan kemajuan.
Minimal dimulai dengan kemampuan membedakan mana kebutuhan dan keinginan.
Narasumber lainnya, Akademisi Universitas Jambi, Wiralestari,
memaparkan Literasi menurut Peraturan Jasa Keuangan (POJK) Nomor
76/POJK.07/2016 menyebutkan bahwa literasi keuangan adalah pengetahuan,
keterampilan, keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku keuangan seseorang
untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan
dalam rangka mencapai kesejahteraan. Dengan tujuan untuk menciptakan
pengambilan keputusan ekonomi yang lebih baik melalui warga negara yang
memiliki informasi dan pengetahuan yang memadai, untuk memperbaiki
kesejahteraan rumah tangga, dan meningkatkan literasi seseorang yang sebelumnya
less literate atau non literary menjadi well literate dan meningkatkan jumlah
produk dan jasa keuangan. Dampak terhadap perekonomian di Indonesia antara lain
adalah peningkatan pengelolaan keuangan secara individu, mendorong pertumbuhan
ekonomi, mengurangi beban keuangan negara, meningkatkan akses layanan keuangan.
Sementara, Satria Adi Putra, Kepala Pusat Studi Hukum
Ekonomi, mengatakan Perdagangan semakin hari semakin komplek karena beberapa
faktor. Faktor pertama adalah kompetisi dimana setiap aktor akan berusaha dan
bersaing agar produknya unggul dan berhasil dalam perdagangan, selera pasar
berkemabg seiring dengan perkembangan zaman, fluktuasi dan kondisi lingkungan
almaniah turut mempengaruhi keadaan perekonomian wilayah sehingga menjadi
persaingan harga. Kedua adalah coverage area yang terdiri dari share market dan
daya jangkau antara produsen, konsumen dan distributor kian hari kian luas,
butuh cara agar ketersediaan bahan baku dan wilayah pemasaran dapat terpenuhi
setiap saat. Ketiga adalah instrumen yang dibutuhkan cara dan alat transaksi
untuk mendukung kecepatan dan percepatan transaksi. Dengan seiring dengan
perkembangan intelektual manusia dimana setiap hari akan dipikirkan bagaimana
cara yang lebih mudah dari sebelumnya. Faktor keempat adalah behavior dimana
perilaku konsumen semakin hari semakin manja dan menuntut kemudahan, produsen
dan distributor senantiasa berusaha mencari cara agar konsumen terpuaskan, dan
diformulasikan cara cara baru yang disebut konsep marketing dan public
relation.
0 Comments:
Posting Komentar